Tuesday, November 17, 2009

TAHUKAH ANDA bahwa gunung jaya wijaya dulunya dasar laut ?


Bagi pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.

Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!.Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia.


[jayawijaya2.jpg]


Keberadaan Pulau Papua saat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.

Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari. Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.

Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.

Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.

Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru.

Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.

Monday, November 16, 2009

MJC – EAST 2009


Untuk ketujuh kalinya PT. Eigerindo MPI melalui Eiger Adventure Service Team (EAST) kembali akan menggelar pelatihan gunung hutan, atau yang biasa dikenal dengan nama Mountain and Jungle Course (MJC) – EAST 2009. Lokasi yang dipilih kali ini adalah kawasan Gn. Merapi, Yogyakarta, tanggal 18 s/d 24 Desember 2009.

Tema yang akan diangkat pada MJC kali ini yaitu : Land Navigation For Disaster Management

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, diantaranya adalah :
1. Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan di alam terbuka, khususnya dalam bidang pendakian gunung dan penjelajahan hutan
2. Memberikan gambaran umum mengenai pemahaman karakteristik bencana bagi para penggiat kegiatan di alam terbuka / pencinta alam yang sering terlibat dalam upaya mitigasi dan penanganan tanggap darurat bencana [pra bencana, ketika bencana dan pasca bencana]
3. Panduan praktis bagi para penggiat kegiatan di alam terbuka dalam membaca dan menggunakan peta-kompas untuk memetakan daerah yang terkena bencana
4. Memberikan gambaran tentang pengetahuan Medical First Rescue dengan pokok-pokok substansi ; gambaran umum MFR, penyebab serta penanggulangan secara praktis
5. Mempererat tali silaturahmi dan kerja sama para penggiat kegiatan di alam terbuka baik dari kalangan perhimpunan atau kelompok pencinta alam dan pendaki gunung, maupun perorangan

Ada tiga aspek yang akan disampaikan sebagai materi pelatihan dalam MJC – EAST 2009, yaitu :
1. Aspek mental, antara lain membangun sifat berani, jujur, tabah, ulet, setia kawan, rendah hati dan cinta alam serta cinta tanah air.
2. Aspek fisik, antara lain pembinaan ketangguhan fisik, bukan saja pada saat kondisi yang normal, tetapi juga pada kondisi yang minimal sesuai dengan kebutuhan gerak di alam terbuka.
3. Aspek keterampilan, antara lain pengajaran dan latihan penguasaan berbagai ilmu pokok serta kecakapan untuk melakukan penjelajahan sebagai modal dasar untuk mampu melakukan kegiatan di alam terbuka, khususnya pendakian gunung dan penjelajahan hutan.

Peserta terbuka untuk seluruh anggota organisasi Pencita Alam atau organisasi umum lainnya, instansi pemerintah, umum dan perorangan.

Biaya pendaftaran sebesar Rp. 300.000,- per orang, tidak termasuk konsumsi selama kegiatan.

Pendaftaran mulai tgl. 23 November s/d 12 Desember 2009 mulai pukul 09.00 s/d 16 WIB

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi :
EAST [Eiger Adventure Service Team]
Jl. Cihampelas 22 Bandung 40116 Jawa Barat
Telp. 022-4231668 [jam kerja], Fax. 022-4232173
Email : east@eigeradventure.com

Thursday, November 12, 2009

Arkeolog mengamati puing-puing kota kuno yang terendam di lepas pantai Yunani yang diperkirakan berumur 5.000 tahun, menjadikannya kota bawah air tertua di dunia saat ini.

Proyek musim panas ini merupakan kali pertama dari lima tahun kerjasama antara peneliti Yunani dan Inggris untuk menyelidiki Pavlopetri, yang tidak pernah dipelajari sejak ditemukan dan dan dipetakan oleh seorang arkeolog Inggris pada 1967-1968.

Dr. Jon Henderson, seorang arkeolog dari Universitas Nottingham, bergabung memimpin penelitian dengan Elias Spondylis dari Benda Purbakala Bawah Air Ephorate bagian dari Kementrian Kebudayaan Hellenic di Yunani. Dr. Henderson adalah arkeolog pertama dalam 40 tahun yang mendapat surat izin resmi dari pemerintah Yunani untuk bekerja di sana.

"Hal ini sangat menggairahkan. Saya pernah membaca tentang situs ini ketika saya masih muda dan sulit dipercaya bahwa saya bukan hanya menyelam di sana tetapi juga berkesempatan untuk mengerjakannya. Kemudian kami menemukan sekitar 9.000 meter persegi gedung baru yang baru-baru ini tampak karena pergerakan di pasir, sungguh luar biasa," kata Dr. Henderson.

Pavlopetri terletak di kedalaman 3 - 4 meter di bawah air tidak jauh dari pantai berpasir selatan Laconia.

Kotanya masih sangat lengkap. Bangunan rumah, jalan, halaman, gedung peribadahan, kuburan, semuanya sudah dipetakan menggunakan perlengkapan 3-D digital yang paling mutakhir.

Pavlopetri dulunya diperkirakan berasal dari periode Mycenaean (sekitar 1680-1180 SM), dari masa sejarah Yunani Kuno yang kaya akan kesusasteraan dan mitos. Dari benda-benda tembikar Neolitis yang baru saja ditemukan menunjukkan tempat ini mungkin telah ditempati sejak sedikitnya 2800 SM. Dengan mempelajari tempat bahari penting ini, peneliti berharap untuk dapat lebih mengerti tentang peninggalan dari masyarakat Yunani Zaman Perunggu.

altDr. Chrysanthi Gallou, seorang spesialis pada prasejarah Aegean di Universitas Nottingham, bertanggung jawab mempelajari banyak dari temuan tersebut.

"Temuan yang paling saya sukai adalah saringan tanah liat dari zaman awal Mycenaean yang mungkin dipakai untuk memproduksi sejenis minuman alkohol," katanya. "Temuan yang paling mengejutkan adalah daerah yang baru ditemukan yaitu bangunan monumen aula besar megaron."

Salah satu tujuan utama proyek di tahun depan adalah mempelajari daratan dan daerah sekitarnya serta mempelajari bagaimana situs ini bisa terendam di bawah permukaan air, kata Dr Henderson.

"Permukaan air naik dan turun karena banyak sebab ... Tetapi, kami tahu bahwa permukaan laut di Mediterania tidak banyak berubah dalam 5.000 BP (sekitar 50 cm setiap seribu tahun), berarti kami tidak bisa mengatakan ketinggian permukaan laut sebagai faktor sebab musabab terendamnya Pavlopetri," jelasnya.

"Karena itu kami mungkin melihat pengaruh efek pergerakan tanah. Mediterania Timur adalah salah satu daerah gempa bumi paling aktif di dunia. Misalnya, daerah barat Crete sudah naik 6 meteran sedangkan Teluk Napoli merosot hampir 10 meter. Sepertinya Pavlopetri sudah merosot hingga 4 - 5 meter sesudah 1000 SM, dilihat dari bukti barang tembikar," lanjutnya.

"Apakah Pavlopetri ditinggalkan karena terendam kami belum tahu. Mungkin saja kota ini selamat dan menjadi puing di tanah, dengan lambat hilang turun ke pasir dan gelombang air laut menenggelamkannya setelah terjadi rentetan peristiwa tektonik atau satu peristiwa besar." (Reuters/pls

Sunday, November 8, 2009

50 TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi (pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990).

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (Pasal 1 butir 13 UU No. 5 Tahun 1990).

Berikut ini daftar Taman Nasional yang ada di Indonesia (anda dapat klik setiap kawasan berdasarkan pulau pada peta diatas) :


Taman Nasional di Pulau Sumatera Taman Nasional di Pulau Jawa Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara
1. Gunung Leuser *) **) 1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat
2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu 2. Gunung Rinjani
3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)
4. Bukit Tigapuluh 4. Gunung Gede Pangrango *) 4. Manupeu Tanah Daru
5. Bukit Duabelas 5. Karimunjawa 5. Laiwangi Wanggameti
6. Berbak ***) 6. Bromo Tengger Semeru 6. Kelimutu
7. Sembilang 7. Meru Betiri
8. Bukit Barisan Selatan **) 8. Baluran
9. Way Kambas 9. Alas Purwo
10. Batang Gadis 10. Gunung Merapi
11. Tesso Nilo 11. Gunung Merbabu

12. Gunung Ciremai

Taman Nasional di Pulau Kalimantan Taman Nasional di Pulau Sulawesi Taman Nasional di Maluku dan Papua
1. Gunung Palung 1. Bunaken 1. Manusela
2. Danau Sentarum ***) 2. Bogani Nani Wartabone 2. Aketajawe - Lolobata
3. Betung Kerihun 3. Lore Lindu *) 3. Teluk Cendrawasih
4. Bukit Baka-Bukit Raya 4. Taka Bonerate 4. Lorentz **)
5. Tanjung Puting *) 5. Rawa Aopa Watumohai 5. Wasur
6. Kutai 6. Wakatobi
7. Kayan Mentarang 7. Kepulauan Togean
8. Sebangau 8. Bantimurung - Bulusaraung

Taman Nasional di Pulau Sumatra Taman Nasional di Pulau Kalimantan Taman Nasional di Pulau Sulawesi Taman Nasional di Pulau Jawa Taman Nasional  di Maluku dan Papua Taman Nasional di Pulau Bali dan Nusa Tenggara Keterangan:

*) Cagar Biosfer

**) World Heritage Sites

***) Ramsar Sites

2022, SALJU DI KILIMANJARO AKAN HILANG.


BEIJING--MI: Salju di puncak gunung Kilimanjaro diperkirakan akan hilang pada tahun 2022, demikian hasil penelitian para ilmuwan yang dilaporkan National Academy of Sciences, Selasa (3/11).

Menurut glaciologist Lonnie Thompson dari Ohio State University, yang memimpin penelitian, untuk pertama kalinya dalam hampir 12.000 tahun, didasarkan pada analisis inti es, puncak tertinggi di Afrika tersebut mungkin akan bebas es pada awal 2022 atau akhir 2033.

"Dari lapisan es yang ada sejak tahun 1912," Thompson dan koleganya menulis di koran, "85 persen telah menghilang dan 26 persen dari yang tersisa pada tahun 2000 juga telah hilang."

Mengenai penyebab mencairnya salju di puncak Kilimanjaro, beberapa peneliti puncak gunung, termasuk mereka yang terlibat dalam kajian ini, berbeda soal kesimpulan. Mereka berbeda kesimpulan apa penyebab utama melelehnya salju, apakah lebih banyak karena aktivitas manusia atau lebih banyak akibat pengaruh iklim.

Beberapa penelitian menunjukkan hilangnya es terutama disebabkan dengan apa yang dilihat sebagai faktor-faktor lokal: yaitu, kurangnya hujan salju dan juga karena sublimasi, sebuah proses yang mengubah air es langsung menajdi uap pada suhu di bawah titik beku.

Tapi sebuah studi baru muncul, selain karena sublimasi, pemanasan global diduga sebagai penyebab utama melelehnya salju.

"Ini adalah dokumentasi yang sangat teliti mengenai perubahan gletser Kilimanjaro," kata Kevin Trenberth, kepala bagian analisis iklim di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado, yang tidak ambil bagian dalam studi. Trenberth mengatakan ia tidak ragu-ragu "bahwa gletser akan hlang dan terus hilang."

"The salju di Kilimanjaro" juga merupakan judul cerita pendek terkenal karya Ernest Hemingway pada 1938 di mana berlatar belakang puncak Kilimanjaro yang sangat indah."(Xinhua/OL-02)

Saturday, November 7, 2009

Batu Usia Ribuan Tahun, Mirip Gong Bentuk dan Bunyinya, Ditemukan



Batu megalit berbentuk gong telah ditemukan di areal perkebunan Dusun Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (6/11).
Batu megalit berbentuk gong berukuran lima kali drum minyak isi 100 liter itu ditemukan lima kilometer dari Dusun Atungbungsu, satu kilometer dari lokasi pembangunan lapangan terbang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagaralam Syafrudin mengatakan akan melakukan pembebasan lahan di sekitar lokasi penemuan batu megalit tersebut, setelah itu baru dilakukan pemagaran.Diakui di Pagaralam terdapat cukup banyak megalit peninggalan zaman dulu, namun pemeliharaannya masih belum dilakukan secara baik.Banyak batu megalit yang ditemukan di Pagaralam, bahkan sebagian sudah dilakukan pelestarian dengan memagar keliling.

Sumber : Kompas

GUNUNG KARANGETANG SEMBURKAN LAVA PIJAR.



Aktivitas Gunung Karangetang di Sulawesi Utara meningkat.Jumat (6/11) dini hari,gunung yang terletak di Kabupaten Sitaro ini mengeluarkan lava pijar mencapai ketinggian lima meter.Semburan berlangsung hingga pagi tadi.
Warga setempat mengatakan, semburan lava pijar kali ini lebih besar dibanding yang terjadi Maret silam. Meski demikian, warga di sekitarnya tidak mau mengungsi. Namun, Pemerintah Kabupaten Sitaro telah mendirikan posko dan menyediakan kendaraan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di lereng gunung.Gunung Karangetang adalah salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia.

Sumber : liputan6

GERAKAN CINTA ALA GUCCI


Brand fashion ternama, Gucci, berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan akan membantu secara konkrit kelestarian hutan hujan yang ada di dunia.Gucci berkomitmen untuk tidak menggunakan kertas atau bahan lain yang berasal dari hutan hujan Indonesia, dan juga seluruh perusahaan"Pulp and Paper"di Asia.
Brand asal Italia ini melakukan langkah konkrit dalam melindungi hutan. Hal ini dilakukan Gucci Group untuk menunjukkan bahwa kalangan industri fashion juga sangat prihatin dengan kondisi alam dan hutan di seluruh dunia. Penggunaan kertas dalam perusahaan Gucci juga akan dikurangi dan tidak akan lagi menggunakan kertas yang berasal dari Asia terutama Indonesia. Untuk melaksanakan komitment tersebut Gucci turut serta dalam gerakan Rainforest Action Network (RAN), sebuah lembaga yang melakukan gerakan perlindungan pada hutan yang tersebar di seluruh dunia.

vivanews

CLIMB RESCUE FOR PADANG

Sedih melihat teman-teman dan saudara kita yang terkena musibah gempa di Padang????
Nah inilah waktunya untuk kita tidak hanya berkomentar, berduka atau sekedar mengucap belasungkawa, walaupun kita tidak bisa ikut menjadi relawan, tapi masih banyak yang dapat kita lakukan dengan menyumbang misalnya....

Sudah basi??? nggak kok, karena mereka masih sangat membutuhkan banyak bantuan untuk recovery ;)

Jadi....ayooo ikutan dalam acara latihan manjat bersama sambil beramal untuk saudara-saudara kita di padang, dijamin seru deh. Bisa dapat ilmu, teman-teman baru, dan pahala donk pastinya :D


Kapan dan dimana sih???

Tempatnya di : Tebing Kelapa Nunggal, Cibinong Bogor
Pada hari / tanggal : Sabtu-Minggu, 14- 15 November 2009

biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
biaya tersebut sudah termasuk :
- pemakaian peralatan panjat
- pelatihan panjat tebing dengan instruktur Bang Budcay (Budi Cahyono) & tim

Seluruh biaya pendaftaran yg terkumpul akan di sumbangkan sepenuhnya untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah di padang, sumatera barat.

Materi pelatihan meliputi :
- Ascending
- Descending
- Vertical rescue
- Artificial climbing
- Top rope climbing
- Diskusi photografi alam bebas.


Cara pendaftaran :

Kirim data : nama, alamat email + YM, no HP
ke climb_rescue@yahoo.com / riri.goddess@yahoo.com

Mentransfer biaya pendaftaran, ke rekening BANK BCA a.n :
DIANA SUSANTI, no.reK : 3971195795 dengan mencantumkan 3 digit no HP terakhir
misal no HP 0812 345678, maka transfernya Rp. 50,678
konfirmasi pembayaran ke Riri di 0814 10173163, YM : riri.goddess / Diana, YM : d334na


Biaya tidak termasuk :

1. Tenda / peralatan tidur
2. Konsumsi / logistik selama kegiatan
3. Transportasi dari dan ke tebing klapa nunggal
4. T-shirt

Untuk Info lebih lanjut bisa menghubungi :
Riri Goddess : 081410173163
Uchit : 081315199029 / 08567189183
atau via email pendaftaran di atas.

NOTE :
*bagi yang tidak bisa ikut tapi ingin ikut menyumbang saja juga sangat-sangat boleh juga kok :)

*rute angkutan dari Jakarta :

dari depan UKI :

naik angkot yang ke cileungsi yang lewat jalur cibubur ( warna coklat / bus ELF ) turun di perempatan cileungsi ( kalau ke kiri ke bekasi, kalau lurus ke bandung dan cileungsi kalau ke kanan ke bogor atau cibinong ) .

dari perempatan cilleungsi naik angkot yang arah ke bogor/ cibinong atau tajur, berwarna biru atau bus yang mo ke bogor / cibinnong,

lalu turun di kantor polisi sektor ( polsek ) klapanunggal. sebelah kantor polsek ada jalan masuk ke arah tebing....dari polsek klapanungal bisa jlan kakiu ( tidak jauh kok ) atau naik ojek . tanya ajah tebing yang sering di pakai panjat tebing.

jadi patokan turun nya naik bis dari perempatan cileungsi atau dari bogor atau dari cibinong : kantor polisi sektor klapanunggal. tidak jauh dari stasiun pengendali satelit palapa di klapanunggal


Terima kasih,
a.n PANITIA CLIMB RESCUE FOR PADANG

BINATANG-BINATANG PENDETEKSI GEMPA

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memastikan gempa bumi merupakan gejala alam yang sulit diprediksi ka pan datangnya dengan alat secanggih apapun. Namun ilmuwan-ilmuwan di China sejak beberapa tahun lalu telah membuat terobosan baru dalam mendeteksi gejala awal gempa bumi. Bukan alat canggih, tapi perilaku binatang.
Seperti diketahui banyak hewan dapat mendengar suara ultrasonik dan melihat di kegelapan.

ular peka terhadap gelombang ultrasonik
Yang pernah dilakukan negeri Tirai Bambu ini adalah meneliti tingkah polah dan kebiasaan ular. Penelitian dilakukan terhadap peternakan ular selama 24 jam dengan bantuan kamera. Tepatnya di Nanning, s ebelah selatan Provinsi Guangxi. Nanning adalah wilayah di China yang sering diterjang gempa.

Kenapa ular? Karena dari hasil penelitian ular merupakan binatang paling sensitif karena memiliki gelombang seismik. Binatang melata ini bisa mendeteksi kemungkinan terjadinya gempa dari jarak 120 km atau sekitar 3-5 hari sebelum gempa benar-benar terjadi.
Penelitian yang dilakukan di Nanning beberapa tahun lalu menunjukkan ular di kandang membentur-benturkan kepalanya di dinding untuk mencari jalan ke luar. Di habitatnya, ular akan ke luar dari saran g menjelang gempa, tidak peduli musim dingin sekali pun.
Tidak hanya ular, ilmuwan China juga mengamati perilaku hewan-hewan lain yang ada di kebun binatang. Dari pengamatan itu, beberapa jenis hewan memperlihatkan respons tertentu menjelang terjadinya gempa. Misalnya, hewan-hewan yang sedang melalui tidur panjang akan bangun dan keluar dari persembunyiannya atau hewan-hewan akuatik akan melompat-lompat dari permukaan air.

Jenis-jenis hewan yang diamati antara lain burung merak, katak, ular, kura-kura, rusa, dan tupai. Kantor seismologi China mencatat setidaknya terdapat 130 jenis hewan yang memperlihatkan peri laku abnormal sebelum terjadinya gempa.
Panda, binatang khas China juga bisa menjadi petunjuk. Sebelum gempa besar yang terjadi di Sinchuan beberapa waktu lalu, panda di cagar alam nasional Wolong terlihat gelisah.
Tingkah laku aneh menjelang gempa juga diperlihatkan hewan lainnya. Pada tahun 2005, dilaporkan bahwa kawanan gajah meraung-raung dan berlari liar menjelang gempa besar yang memicu tsunami di Sri La nka dan India. Gajah bisa mendeteksi bencana lewat kakinya.
Menjelang gempa dan tsunami di Aceh dan Nias pada penghujung 2004 lalu kawanan burung bangau juga berbondong-bondong menjauhi laut/pantai. Gejala yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kalau China meneliti perilaku binatang, bagaimana dengan BMKG?
Dalam situsnya, badan in i menyebutkan prediksi gempa bumi masih dalam taraf penelitian. Parameter prediksi adalah lokasi, besarnya dan waktunya. “Perkiraan lokasi dan besarnya gempa dapat saja dilakukan, namun tantangan yang paling sulit adalah menjawab kapan gempa tersebut terjadi,” demikian BMKG.

Berdasarkan sejara h gempa maka bisa dihitung probabilitasnya; makin kecil gempa maka makin besar probabilitasnya terjadi di lokasi yang memang potensi (seperti di daerah pertemuan lempeng tektonik). Sebaliknya makin besar gempanya maka makin kecil probabilitasnya.
Berdasarkan monitoring tanda-tanda pendahuluan (precursor) gempa bumi besar, maka secara fisika bisa diungkapkan bahwa apabila materi mengalami stres maka beberapa sifat materi tersebut mengalami perubahan yang dapat di monitor, seperti kepadatan, kandungan air, k andungan electron, sifat kemanignitan, sifat radio aktif dan sebagainya.

Di daerah pertemuan lempeng tektonik terjadi akumulasi stres akibat tekanan pergerakan lempeng tektonik. Maka bisa dilakukan monitoring perubahan gravitas, electron, kemagnitan, tinggi air tanah, radon (radio aktif), seismic dan sebagainya.
Sampai saat ini yang dapat dibuktikan adalah setelah gempa besar maka hasil monitoring sebelum terjadi gempa dikaji lagi. Hasilnya memang ada beberapa tanda menunjukkan gejala anomali tertentu. Namun belum dapat disimpulkan bahwa tanda tersebut menandakan gempa akan terjadi, karena tanda tersebut sering juga muncul tanda tanpa disertai adanya gempa besar. Hal ini membuktikan bahwa prediksi gempa belum konsisten secara ilmiah dan belum dapat dikatakan sebagai teknologi yang dapat dipakai.

“China mengoperasikan system prediksi gempa dengan memakai bermacam sensor seperti GPS (Global, Posisioning System), Gravity, magnit, radon, termasuk gejala tingkah laku binatang. Hasilnya memang beberapa kali sukses, namun lebih sering gagal memprediksi gempa besar.”
• VIVAnews

1000 MIL LEBIH SEDEPA, Iwan Abdulrahman


Gubuk sunyi, dipinggir danau
diam-diam tersenyum
dipeluk mentari senja
yang juga nakal meraba-raba
ujung bunga rerumputan

lagu alam memang sunyi, sayang

apalagi sore ini
sore ini sore sabtu
sore biasa kita berdua

membelai mentari senja
di ujung jalan bandung utar a
mentarinya yang ini juga sayang

cuma jarak yang memisah kita
1000 mil lebih sedepa
1000 mil pun lebih sedepa

lagu alam memang sunyi sayang
lagi pula bukan puisi
cuma bahana yang diam-diam
lalu bangkit dari dalam h ati

lagu alam sunyi,

lagi jarak memisah kita
1000 mil lebih sedepa
1000 mil pun lebih sedepa

gubuk sunyi dipinggir danau

By : Abah Iwan

MELATI DARI JAYA GIRI, IWAN ABDURAHMAN

MELATI DARI JAYA GIRI

Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih ...

Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kubiarkan kau kecup bibirku
Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku

Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Mungkinkah akan tinggal kenangan
Jawabnya tertiup di angin lalu

Di Ciptakan dan di Polulerkan Oleh : BIMBO


IWAN ABDURACHMAN
Menjadikan Alam sebagai Inspirasi

Di kalangan komunitas pencinta alam, nama Iwan Abdulrachman sangat dikenal luas di seantero Bumi Persada ini.selain itu ia juga seorang Penyanyi dan pencipta lagu , kehidupannya tentang lingkungan alam bebas Hutan, Air, Daun, Bunga, Gunung & Danau sangat mempengaruhi dalam menghasilkan karya gemilang. Dia tidak berbasa-basi, setiap lagunya banyak yang bisa disampaikan dan diungkapkan lewat tokoh-tokoh di dalamnya sehingga orang yang mendengarkannya seakan mengikuti perjalanan bersamanya melalui cerita dari lagu-lagunya. Dia menulis tentang apa yang dilihat dan dirasakannya, tentang Dirinya, tentang Alam, tentang Kota, tentang Dusun, tentang Cinta & tentang Sang Pencipta..

Sosok Iwan,
Lelaki kokoh dan berkumis tebal ini adalah sosok teladan bagi teman-teman pergaulan sesama musisi, dia adalah tokoh panutan dan menyenangkan dilingkungan yang bukan musisi sekalipun. Dia terlahir sebagai Ridwan Armansyah Abdulrachman di Sumedang, Jabar, 3 September 1947, bakat seninya mengalir dari kedua orang tuanya Abdulrachman Natadiria & Oyoh Partakusumah. Dia adalah pribadi yang peduli pada alam dan Bangsa ini, baginya ''Setiap warga tidak bisa tidak peduli karena takdir kita menjadi bagian dari bangsa ini!'' ungkapnya.

Begitu pedulinya tentang alam, dibuktikannya dengan serangkaian lagu-lagu yang digubahnya di alam bebas dan di tengah hutan yang tenang atau di gunung-gunung yang sepi. Lagu yang pertama kali dibuatnya terangkum dalam album LAGU-LAGU KARYA - IWAN A.RACHMAN ini adalah: Balada Seorang Kelana ditulis di gunung Burangrang (1964), Bulan Merah ditulis di hutan Banten Kidul(1968), Mawar Yang Terbiru, ditulis di gunung Tangkuban Perahu (1970) & lagu, Seribu Mil Lebih Sedepa ditulis diatas perahu disebuah danau ditengah-tengah hutan yang sangat sunyi di pedalaman Kalimantan Tengah(1979).

Diapun dikenal sebagai pencari bakat bagi penyanyi pemula, dibuktikan dengan kehadiran penyanyi bersuara bening dan indah seperti Conny Francis yaitu Inne Suherman dan Aom Kusman (MC & Pelawak D'Kabayan) melagukan sesempurna nuansa keinginan sang penggubah-nya 'Iwan Abdulrachman' tentunya.

Sosok Aktivis,
Di luar berkeseniannya, dia melibatkan diri di Wanadri yang berarti 'Gunung di tengah Hutan'. Kelompok Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung ini adalah sebuah organisasi yang orientasinya melatih para pemuda pemudi Indonesia untuk cinta alam dan tanah air melalui kegiatan pendidikan dialam terbuka dan juga mengemban 'misi' kemanusiaan , seperti: SAR, Tsunami, Bencana Alam, Gunung meletus, Banjir bandang, Tanah Longsor dll. Organisasi ini sendiri sudah berdiri sejak 44 tahun lalu, tepatnya di deklarasikan di Kota Bandung, 16 Mei 1964 dengan jumlah anggotanya yang aktif terdaftar sekitar 1.000 orang dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang menyebar di seluruh provinsi dan keanggotaannya berlaku sampai mati (tidak ada istilah alumni).

Keterlibatannya sebagai salah seorang anggota di Wanadri, sebenarnya baru terlibat pada bulan Desember 1964. Namun kepeduliannya terhadap sesama dan sosoknya yang mengayomi, sehingga dia menjadi contoh teladan bagi anggota lainnya di Wanadri hingga sekarang ini (2008). Kehadirannya di GPL (Gerakan Pencipta Lagu) yang berdiri tahun 1971, bersama rekan-rekannya sesama mahasiswa di UNPAD (Universitas Pajajaran) Bandung dikenal sebagai pencipta sejumlah lagu-lagu Hymne, yaitu: Hymne Siliwangi, Hymne Universitas IBA, Hymne Universitas Mulawarman (Samarinda), Hymne UNPAD & Hymne Wanadri dll, Dia mempunyai ciri khas dengan sebuah gitar dipundak dan senantiasa membawakan lagu-lagu patriotik di 'open stage', itulah yang menyebabkan banyak orang tak akan bisa melupakannya.

Sosok di Musik & Film,
Kehadirannya di Group Bimbo (1971-1978), dia tidak hanya di kenal sebagai pencipta dari lagu-lagu cantik seperti Melati dari Jaya Giri, Flamboyant, , Bulan Merah, Tajam Tak Bertepi & Angin November, tapi dia membuktikan totalitasnya sebagai pemain Bass dan Block Flute di group ini. Mudah di tebak, kehadiran Album Bimbo & Emillia Contessa ini sangat laris manis dimasanya dan tetap abadi menjadi Legenda.

Lagu-lagunya masih terus terdengar selama 30-40 tahun terakhir lewat penyanyi lain semisal : Faisal Amir, Broery Pesolima, Johan Untung, January Christy, Jend. Wiranto, Alm Gito Rollies & Indonesian Idol dll, lagu-lagu itu tetap terdengar sama dahsyatnya seperti saat pertama mendengarnya di suarakan penyanyi aslinya. Yang paling menakjubkan adalah bahwa kenyataan kalau dia juga piawai dalam menggarap illustrasi musik film 'Tanah Gersang (1971)' bersama Imam Junaedi yang dimainkan Emillia Contessa, S Tidjab, Dadi Djaya, Mien Brodjo & Marlia Hardi, dia ditunjuk langsung oleh Mochtar Lubis sang penulis Novel Tanah Gersang yang jatuh cinta dengan lagu Flamboyant & Bulan Merah untuk menjadi Theme Song-nya.

Dia-pun memiliki kekuatan gambaran dan jiwa dalam menggunakan lirik, Kolaborasinya bersama Aryono Huboyo yang melahirkan melody dan komposisi sehingga membawa penyanyinya Vina Panduwinata berhasil mendapat julukan si Burung Camar untuk judul lagu yang sama. Keberhasilan Lagu Burung Camar pada Festival Lagu Populer Tingkat Nasional 1985 & World Popular Song Festival Tokyo 1985, menjadikan nama Vina Panduwinata melambung dan diganjar sebagai berpenampilan terbaik.& memenangkan Kawakami Prize ditahun yang sama..

Sosok di Kalikausar,
Dalam banyak hal, Iwan Abdulrachman adalah perwujudan dari musik, alam dan perdamaian,. Bermula dari empat sekawan inilah, 'Indra Rivai, Iwan Abdulrachman , Wandi K & Rudy Kadarullah' selepasnya dari group Bimbo dan secara kebetulan seorang produser menawarkan rekaman di Yukawi- Depok. Atas prakarsa Wandi K, lahirlah Album perdana Sejuta Kabut (1979) dari group musik 'Kalikausar' yang terdiri dari: Indra Rivai-(Keyboard,Vokal), Wandi Kuswandi- (Gitar,Bass,Perkusi & Vokal), Iwan A. Rachman- (Vokal, Komposer),Rudy Kadarullah(Drum),serta Nicke Rasyidi- (Lead Vokal) ,Nama Kalikausar sendiri, diambil dari bahasa sangsekerta yang artinya 'Sungai yang mengalir dari Surga, yang memberi kesejukan'.

Mereka berempat sesama anak Bandung bergabung untuk membuat hasil karya hanya untuk direkam saja, mereka mencoba tawarkan warna musik etnik dan balada yang sebelumnya sudah diusung bersama Bimbo. Keberadaan album-albumnya seperti: Mentari (1980) & Surat (1981), merupakan album Kalikausar yang sama sekali tidak terjamah oleh penikmat musik indonesia dimasanya. Sesuatu yang patut diacungi jempol, adalah keberanian mereka bekerja sama dengan studio musik lokal yang minim popularitas. Dan konon, kedahsyatan nyanyian Kalikausar yang dibuat bersama WHISNU Record - Bandung hanya di kenal oleh para teman-teman maupun kerabat dan lingkungan personelnya saja.

Sosok di Album Solo,
Dia sangat menyukai tantangan membuat sesuatu dalam musik, hal itu membuatnya merasa nyaman dan terus dilakukannya sampai sekarang. Terlihat jelas kejeniusannya dalam menyampaikan lirik yang terkesan sederhana tetapi penuh makna, seperti gambaran pada lagu ' Melati Putih' : Ini Kisah Tentang Sekuntum Bunga/ Terputih dari Yang Putih/ Yang Daunnya Hijau Di Musim Kering/ Kemilau Di Sinar Surya/ Dan Bila Musim Bunga Tiba/ Melati Bersemi/ Putih Dan Sejuk Bening Berseri/ Bergetar Di Sudut Hatiku 'Sebenarnya Lirik dari lagu ini bukanlah lagu yang secara implisit menceritakan tentang bunga melati putih, tetapi mempunyai makna lebih dari itu, yaitu ungkapan rasa cinta terhadap seorang wanita mulia. Diapun, memiliki kekuatan deskriptif yang memukau dalam menggunakan lirik yang ber makna kehidupan dan di rangkumnya pada lagu 'Jangan Bunuh Aku' yg melodi & accordnya dibuat oleh Indra Rivai sedang liriknya oleh Abah Iwan(biasa ia dipanggil oleh para sahabatnya).

Kepeduliannya tentang burung-burung yang terbang bebas dan berkicau di halaman-halaman rumah, tapi ditembaki oleh orang-orang yang tidak mengerti kehidupan dan tidak punya kesadaran lingkungan atau tidak bertanggung jawab. Semua itu tercakup dalam karyanya yang relatif pendek, tetapi proses pembuatannya memakan waktu sangat panjang, mulai dari penciptaan melodi sampai dengan tertulisnya lirik mencapai 4 tahun. 'lebih kurang tema dan nuansa batinnya bersamaan dengan melodi dan harmoni accord-nya tahun 1967, liriknya baru utuh tahun 1971'. Lagu-lagu yang diinspirasikan dari alam terdapat kejujuran yang menawan didalamnya sehingga memiliki kekuatan yang sangat besar, seperti membawa pesan yang begitu bersinar tentang perdamaian untuk Manusia, Alam, Cinta & Dunia lewat musiknya untuk berbuat baik.

(Niantoro Sutrisno & Jose Choa Linge/KPMI )

PENJELAJAH ASAL INDONESIA LINTASI KUTUB UTARA DENGAN SEPEDA MOTOR

Pernah melakukan perjalanan keliling dunia? Maksudnya bukan hanya menyinggahi satu atau dua negara asing. Tapi juga mengunjungi banyak negara lain. Dengan menggunakan pesawat terbang, perjalanan keliling dunia masih terasa sangat melelahkan. Bagaimana jika menggunakan sepeda motor? Anda bisa bayangkan, itu pasti menjadi pengalaman yang seru dan menegangkan. Perjalanan dunia dengan menggunakan sepeda motor ini sedang dilakukan oleh seorang penjelajah dari Indonesia, Jeffrey Polnaja. Anda tahu rute penjelajahan Jeffrey yang berikutnya? Melintasi kutub utara! Masih dengan menggunakan sepeda motor.

Keliling Dunia
Jeffrey Polnaja Menuju Kutub Utara

London, 17 Juni 2009 15:34
Penjelajah dunia dengan sepeda motor asal Bandung, Jeffrey Polnaja, saat ini berada di Swedia untuk melanjutkan perjalanannya menuju Kutub Utara (Midnight Sun), Nordkapp, di Norwegia. Di ujung paling utara benua Eropa yang termasyur dengan Midnight Sun (matahari yang terus bersinar selama 24 jam) itu, Jeffrey Polnaja melanjutkan etape kedua misinya, "Ride for Peace" (berkendara untuk perdamaian).

Sekretaris Satu Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Swedia, Dody Sembodo Kusumonegoro, kepada Antara di London, Rabu (17/6), mengatakan, kunjungan Jeffrey ke Swedia memenuhi undangan penggemar petualang sepeda motor di Eropa. Para pengemar sepeda motor ini berkumpul di Säfsen Resort menghadiri "Adventure Days 2009". Menurut Dody, tercatat 350 penjelajah hadir meramaikan acara tersebut. Jeffrey merupakan satu-satunya peserta dari Asia, dan juga menjadi satu dari empat narasumber yang bakal tampil berbagi pengalamannya menjelajahi dunia. Tiga narasumber lainnya adalah Fredrik Persson, Nisse Holmström, dan Olof Sundström.

Salah seorang petinggi BMW Motorrad Sverige, Fredrik Wadin, menyampakan penghargaan dan mengucapkan salut atas perjalanan spektakuler yang sudah dilakukan penjelajah dunia asal Indonesia ini. "Tentu saja penjelajahan ini juga mengharumkan nama Indonesia di pentas International," pujinya.

Melintasi lintang Kutub Utara itu bakal mencatat sejarah tersendiri bagi pemilik nama lengkap Jeffrey Ronald Polnaja itu, yang mendapat penghargaan kehormatan "Lifetime Achievement Award" oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu. Penghargaan tersebut diberikan karena kiprah pria yang akrab disapa Kang JJ alias jurig jalanan alias setan jalanan ini, memang tak dapat dipandang "sebelah mata".

Tak hanya melakukan solo touring keliling dunia, namun Jeffrey juga mengemban misi perdamaian bertajuk "Ride for Peace". Lebih dari 70 lebih negara di tiga benua telah disambangin Jeffrey, yang dalam perjalanannya menuju Kutub Utara, ditemani pengendara motor asal Swedia lainnya menuju Nordkapp.

Sumber : gatra.com

Orang-orang dari Basques kembali : Oiarzabal, Edurne, dan Juan Vallejo Untuk Annapura Di Musim Semi

Mula-mula, suara batuk kering terdengar menjawab telepon Juan "Juanito" Oiarzabal, kemudian suaranya yang kasar bilang: "Hei, bagaimana kamu bisa menemukanku? saya sedang di Quito (Equador)".

“Saya mendaki bersama Ivan Vallejo dan beberapa teman dari Spanyol. Kita sudah menyelesaikan dua gunung 5000-an m, dan kita akan ke Argentina untuk mendaki rute Rolandia di Aconcagua”. Mengenai kesehatanya, dia hanya bilang “ Jadi, (kau lihat) sekarang aku pergi lagi, tidak masalah”.

Siapa bilang sudah berakhir?
Orang Basque (Spanyol) Juan, yang sudah mendaki keempat belas 8000+ m, dan orang Equador Ivan Vallejo (telah mengantongi 12 dari gunung 8000+m) juga mempunyai rencana yang menggiurkan untuk tahun baru ini. Di musim semi nanti, mereka akan mendaki , jalar klasik, Rute Jerman di Annapurna – gunung yang secara statistik sebagai paling berbahaya diantara gunung berketinggian 8000+m.

edurne3.jpgTidak jelek untuk orang yang sudah diamputasi semua jari-jari kakinya, setelah musibah saat turun dari puncak K2 di tahun 2004. Juga, setelah rasa sakit memaksa dia kembali dari Kangchenjunga tahun lalu (2006), Juanito pernah bilang kalau dia tidak lagi akan mendaki 8000+m, “Untuk apa sih seorang tua dengan kaki rusak seperti aku ini berada di dalam tenda?” kata dia saat di Base Camp, dan bersumpah, sekarang sudah dipastikan telah berakhir- meski tidak ada yang percaya dengan apa yang dikatakannya. Setelah kembali ke hotelnya yang hangat, dia mengaku, mungkin waktu itu dia terlalu emosional. Sekarang, pendaki alam ini kembali untuk sesuatu yang lebih, mengetest staminanya di Andes, Amerika Selatan.

Segalanya untuk Wanita
edurne3.jpgBagaimanapun, diantara puncak 8000+ -suatu kejutan Juanito memilih Annapurna, suatu puncak yang dia sisakan sebagai gunung terakhir dari keempatbelas gunung 8000+ yang dia daki, dan merupakan gunung yang mempunyai kenangan yang berat. Alasanya adalah karena wanita – dan juga seorang selebriti pendaki dari Basque : Edurne Pasaban.

“Sebenarnya, ini proyeknya Edurne” aku Juan. “Cewek ini akhirnya memutuskan sebagai perempuan pertama yang akan mendaki si “14 Besar”-jadi saya pergi dengannya. Lebih-lebih, Annapurna adalah tahap pertama dari tiga pendakian tahun ini. Kita juga berencana mendaki Broad Peak, musim panas ini, dan satu lagi di musim gugur nanti (Manaslu atau Dhaula).”

Edurne akhirnya pergi untuk menyelesaikan pendakiannya
Telah menyelesaikan puncak yang kedelapan, pendaki 8000+ Edurne berada pada level yang sama dengan Noves Meroi dari Itali, sebagai garda depan pendaki ketinggian ekstrem wanita. Pendaki Austria Gerlinde Kaltenbrunner sekarang memimpin dengan mengantongi 9 dari 14 gunung tersebut.

Edurne bersama Juan saat mendaki K2, meskipun dia selamat dari gunung tersebut dengan hanya dua jari kaki teramputasi, pengalaman itu telah menggoncangkannya. Juga tekanan dari media : Edurne terperosok melawan Gerlinde Kaltenbrunner untuk menjadi wanita pertama pendaki 14x8000+, suatu ambisi yang sama sekali tidak dia pikirkan, dia seringkali tertekan.

Padahal, ketiga pendaki wanita nomor satu di dunia itu memulai pendakian mereka sekedar bersenang-senang, kemapuan mereka perlahan-lahan meningkat sampai akhirnya menjadi suatu keadaan yang seperti suatu kompetisi – suatu hal yang tidak mereka inginkan. Pendakian gunung adalah suatu seni dari hidup dan keinginan; sebagai tambahan – gaya, musim, jalur, penggunaan oksigen dan jumlah tim yang membuat kondisi pendakian berbeda-beda, dimana tidak akan diterima di dalam olah raga lain.

Edurne pernah mendaki Naga Parbat pada tahun 2005, tetapi kemudian dia menarik diri dari dunia, dan menolak berbicara di media dan menjauhkan diri dari gunung selama lebih dari satu tahun. Sampai kemudian muncul kempali musim gugur yang lalu dengan rombongan terdiri dari teman-teman dekatnya untuk mencoba jalur selatan Shisha Pangma. Dia tidak berhasil ke puncak, tetapi semangat positifnya telah kembali.”Saya telah mendapat kan kembali gairahku dan ingin kembali mendaki” kata Edurne di Basecamp. Dan sekarang sepertinya, dia juga telah memutuskan menjawab panggilan pendakian itu.

Edurne Pasaban (32) dari Spanyol, lahir di Tolosa (Basque). Pendakian K2 –nya (tampa tabung O2) di tahun 2004 sempat menjadikanya sebagai satu-satunya wanita yang masih hidup, sampai Yuka Komatsu (dengan O2) dan Nives Mergi (tanpa O2) juga berhasil mendakinya pada tahun 2006. Dia juga telah menyelesaikan Everest, Lhotse, Makalu, Cho Oyu, G I, G II dan Nanga Parbat, semuanya dia lakukan dalam waktu yang singkat yang mengagumkan.

Juan Oiarzabal
Dia lahir di Alava (Baque, Spanyol), umur 49 th. Di th 2000, pendakian Annapurnanya membuat dia masuk sebagai orang ke enam dari deretan pendaki yang telah menyelesaikan 14 x 8000+ di dunia ini. Dan sebagai pendaki ketiga, setelah Reinhold Messner dan Erhard Loretan yang melakukannya tanpa Tabung Oksigen. Tahun-tahun berikutnya dia tetap mendaki puncak 8000+, baik sebagai pemandu gunung, atau sebagai bagian dari dokumentasi TV Spanyol.

Saat ini Juan adalah pendaki tersering, 21 kali, yang melakukan pendakian gunung 8000+m. Pendakian terkhirnya di K2 (July, 2004), hampir merengut jiwanya, dan Juan mengalami frostbite yang parah di kakinya (keseluruhan jari kakinya diamputasi). Saat ini dia masih mengembalikan kondisinya, dari luka-luka tersebut.

Juan Vallejo
Lahir di Alava (Basque, Sapanyol). Dia telah menyelesaikan Everest, K2, Makalu, Lhotse, Cho Oyu, Annapurna dan Shisha Pangma. Pada musim gugur 2006 Juan mencoba Everest di Jalur Hornbein Couloir dengan gaya alpine, bersama dengan Alberto Inurratgi (pendaki nomor 10, dari para pendaki 14 x 8000+, dan nomor 4 dari deretan “tanpa tabung oksigen” diatas Ed Viestur-USA) dan Ferran Latorre.

Ivan Vallejo

Pendaki dari Ekuador ini telah menyelesaikan 12x8000+m, di musim semi 2006. Dia masih menyisakan Dhaula (sudah 2x mencoba) dan Annapurna.
Sumber : mounteverest.net

KISAH DARI PUNCAK TERTINGGI DI DUNIA

KECINTAANNYA terhadap gunung dimulai sejak masa remaja, ketika ia meninggalkan kampung halamannya di Tolosa, Spanyol, untuk berlibur bersama keluarga ke pegunungan Alpen. Di usianya yang masih 16 tahun pada waktu itu, ia mendaki Mont Blanc hingga ketinggian 5.000 meter. Saat ini, ia tercatat sebagai perempuan pertama yang berhasil menaklukkan dua belas dari empat belas gunung tertinggi di dunia.

Akan tetapi, keberhasilan itu diraihnya bukan tanpa pengorbanan. Di tengah kesunyian Himalaya dengan terjangan anginnya yang membekukan tulang, ia terpaksa merelakan dua jari kaki diamputasi sebagai penebus obsesinya terhadap pendakian.

Dilahirkan di Tolosa, Spanyol, pada 1 Agustus 1973, Edurne Pasaban merupakan perempuan ketiga setelah Gerlinde Kaltenbrunner dan Nives Meroi, yang berhasil menaklukkan sebelas dari empat belas eight-thousanders, gunung dengan ketinggian di atas 8.000 meter. Namun, pada 18 Mei lalu, ia memecahkan rekor tersebut dengan menjejakkan kaki di puncak Kangchenjunga, gunung tertinggi ketiga di dunia yang terletak di Nepal.

Butuh waktu bertahun-tahun sebelum Pasaban akhirnya memutuskan menjadi seorang pendaki gunung profesional. Mulanya, ia sempat berkuliah di jurusan teknik, membuka bisnis pribadi, bahkan jatuh bangun akibat kehidupan percintaan yang disebutnya sebagai 'disastrous love life'.

''Aku berada di usia 30-an saat mulai mempertanyakan keputusanku untuk menjadi pendaki gunung profesional. Aku bertanya-tanya apakah semua pengorbanan itu benar-benar berarti. Aku terombang-ambing antara gunung dan pekerjaanku sebagai insinyur. Kehidupanku tidak stabil, dan ketidakstabilan itu membuatku jatuh ke dalam depresi, di mana satu-satunya cara membebaskan diri adalah dengan meyakini apa yang aku kerjakan,'' ungkapnya seperti dikutip situs independent.co.uk.

Pada 2001, ia memulai ekspedisi Himalaya pertamanya untuk menaklukkan puncak-puncak tertinggi dunia, dimulai dari Mount Everest, kemudian dilanjutkan dengan Makalu (2002), Cho Oytu (2002), Lhotse (2003), Gasherbrum II (2003), dan Gasherbrum I (2003).

Pada 2004, perempuan yang hobi mendengarkan musik dan memilih The Gladiator sebagai film favoritnya ini berhasil menundukkan K2, yang terkenal di antara para pendaki sebagai gunung paling berbahaya di dunia. Pasaban sendiri sempat bersinggungan dengan maut, dan terpaksa kehilangan dua jari kaki akibat serangan radang dingin (frostbite).

Namun, kejadian itu tidak membuat Pasaban jera dan putus asa. Pada 2005, ia tiba di puncak Nanga Parbat, disusul Broad Peak (2007), Dhaulagiri (2008), Manaslu (2008), dan baru-baru ini ia menaklukkan Kangchenjunga.

Kini, tinggal dua puncak tertinggi dunia yang belum didakinya, yakni Annapurna I dan Shisha Pangma. Saat ambisinya tercapai nanti, Pasaban berniat untuk mendaki Everest kembali, namun kali ini tanpa bantuan oksigen.

Setelah itu, ia berniat untuk menggantungkan sepatu dan menjadi seorang ibu.

Penulis : Yulia Permata Sari
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2009/06/09/1714/10/Kisah-dari-Puncak-Tertinggi-Dunia

JADI NYAMUK DI P. UNTUNG JAWA

“Bagaimana, jadi disini nih kita diriin tenda..?” kata Abe sambil mengamati sekitar pesisir pantai yang penuh dengan pohon-pohon bakau dan pecahan-pecahan kering karang.
“Ah gila luh..! ngga ah, gw ngga mau kalo diriin tenda disini, Sepi banget ngeri juga kalo malem2 ada penampakan disini. Jauh dari rumah penduduk tau..!!” kata Gw
Jumat, 21 November 2008
Pagi-pagi gw dapet sms dari Guruh JPERS yang bermukim di Malaysia karna mendapatkan tugas dari pemerintah RI untuk mengajar anak-anak para petani kelapa sawit di pedalaman Sabah Malaysia.
“Bie.., aku sudah ada di Jakarta nih. Kita jadi ketemuan ngga..?” isi Sms Guruh.
“Ok deh nanti malem aku coba cari alamat tinggal adikmu itu” kata ku.
Akhirnya setelah mendapatkan petunjuk dan sebuah Peta yang di kirim Epik via email gw langsung menuju pancoran barat 7 tempat kos-kosan adiknya Guruh. Seperti biasa gw harus Tanya orang berkali-kali untuk mendapatkan alamat yang di maksud oleh guruh. Maklum gw itu buta banget sama Jakarta. Walaupun dari kecil tinggal di sini tapi gw kan ngga pernah kelayaban sampai jauh-jauh ke barat ataupun selatan jakarta, paling mentok-mentoknya Cuma utara dan Timur Jakarta aja.
Setelah dua jam perjalanan langsung dari kantor ke pancoran (kok 2 jam sih..? lama banget. Macet.. tau kan jam kerja apalagi alamat yang di tuju gw ngga tau) ketemu juga sama guruh, Alhamdulillah akhirnya bisa kopi darat juga sama JPERS yang selama ini hanya kenal via YM dan milis JP. Banyak juga manfaat milis itu yah. Dari milis gw bisa kenal dengan banyak orang, dengan milis gw bisa kenal teman dari barat sampai timur Indonesia. Hehehehe
“bie, besok kan ketemuan di Halte Bus way atrium senen, bisa tunggu aku sebentar ngga..? aku pengen ketemu sama JPERS yang lain nih.” Kata Guruh
“Ok deh, aku tunggu kamu besok yah, sampai ketemu besok jam 8 di atrium” jawab ku.
Terus cerita Kepulaunya bagaimana nih..? kok belum mulai.?
Sabtu, 22 November 2008
Setelah sebelumnya bimbang mau ikut atau tidak ke pulau karna ada hal yang sangat penting yang harus dihadiri di kantor besok minggu jam 10 pagi, karna Epik pula yang janji bisa untuk sampai di jakarta sebelum jam 10. Akhirnya gw memutuskan untuk ikut juga.
Gonjess, Pram dan Diandra dengan sangat menyesal tidak bisa mengikuti perjalanan ini.
Kok pergi kepulau diem-diem aja sih..? ngga ngomong-ngomong..? hehehehe. Maksudnya begini loh teman-teman, kita selama ini sepertinya selalu pergi ke gunung terus masa ngga pernah ke laut.? Sekali-kali dong buat acara JPERS ke laut.
Maka dari itu kami yang berangkat ini sepakat untuk jalan diam-diam untuk survey lokasi untuk acara nanti kita semua. Biar ngga bosen boleh doong kita jalan rame-rame ke laut.
Jadi mohon maaf kalau ada kesalah pahaman yah kawan..! J
Jam 8:00 Wib aku sudah tiba di halte Busway atrium,
Gw sms Abe & Epik : “Posisi elu dimana nih..? gw udah sampai di lokasi”.
Abe bales Sms gw “Gw juga udah sampai tapi posisi gw ada di depan rumah sakit di sebrang atrium”. Gw bales lagi “Elu bisa kemari ngga? Soalnya gw juga sedang nunggu guruh di sini, gw takut dia nyasar kalau gw ke posisi elu, guruh belum pernah ke Jakarta”.
Akhirnya abe datang juga ke tempat yang gw mau.
Setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya abe dan Epik dateng juga.
“Ayo berangkat” kata Epik,
“nanti tunggu si Guruh dia mau ketemuan sama kalian di sini” timpal gw.
Setelah menunggu sekitar 1 jam setengah akhirnya Guruh dateng juga. Ngobrol ngalor ngidul tentang masalah JPERS dan teman-teman yang sering chating sama dia.


Sayang Guruh ngga bisa ikutan di perjalanan ke pulau ini karna dia nanti malam harus pulang ke Pemalang karna ada tahlilan orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Sekitar Jam 10:00 kami semua berangkat ke kali deres dengan menggunakan Busway sedangkan Guruh meneruskan perjalanannya ke Atrium untuk mencari peralatan Outdor di Eiger Atrium dan Adventure Shop di Rawamangun.
Setelah berganti angkutan sebanyak 4 kali (@Rp. 4000,-) akhirnya kami sampai juga di tanjung pasir. Perkampungan nelayan yang paling dekat dengan Pulau untung Jawa dan Pulau Rambut. Dari situ perjalanan di lanjutkan ke Pulau dengan ongkos Rp. 7000,- setelah sebelumnya harus menunggu lama Perahu datang dulu, sambil shalat juhur terus ngopi juga rujakan yang di beli di pasar pas makan siang tadi.


Sudah lama sekali ngga naik Perahu jadi agak pusing kepala, mual. Tapi its Ok ngga masalah kok, ngga sampai “jackpot”, setengah jam penyebrangan ini akhirnya sampai juga di Pulau.
Hmmmm.. yang ada di benak gw sebelumnya Pulau untung Jawa adalah Pulau yang di huni sedikit penduduk, tapi kenyataannya disini sudah ada resort wisata pantai lengkap dengan Homestay yang banyak sekali. Penduduknya ramah-ramah dan sangat welcome sekali dengan kedatangan para tamu dari luar pulau. Seperti biasa lah kita berfoto-foto narsis terlebih dulu sebelum masuk jauh kedalam pulau.

“Kita muter yuk..!!, keliling pulau ini” kata gw, mau tau seperti apa sih Pulau ini.
Kami bertiga mulai mengekplore dari arah barat. Disini ada taman bermain untuk para pengunjung resort, kemudian ada juga hutan bakau yang luas lengkap dengan jembatan yang memberikan akses untuk kita untuk bisa melihat lebih jauh lagi ke dalam hutan bakau tersebut, namun sayang kami tidak bisa masuk kesana karna sedang ada renovasi.
“terus kesana lagi kemana nih..? Tanya gw.
“mentok Bie.” Jawab Abe.
“Ya sudah lah kita balik aja yuk ke arah timur kita cari lokasi disana untuk diriin tenda, udah cape nih badan semalem gw kurang tidur.” Jawab Gw.
Akhirnya setelah jauh berjalan kami menemukan lokasi juga di sisi timur pulau ini, lokasinya sepi sekali jauh dari pemukiman penduduk.

“Bagaimana, jadi disini nih kita diriin tenda..?” kata Abe sambil mengamati sekitar pesisir pantai yang penuh dengan pohon-pohon bakau dan pecahan-pecahan kering karang.
“Ah gila luh..! ngga ah, gw ngga mau kalo diriin tenda disini, Sepi banget ngeri juga kalo malem2 ada penampakan disini. Jauh dari rumah penduduk tau..!!” kata Obie
Hehehe.. anak gunung kok penakut.
Ngga tau tuh perasaan kok ngga enak banget sih kalau diriin tenda di situ kayaknya aneh aja, perasaan gw ngga enak.
Akhirnya kami bertiga mencari lokasi yang agak sedikit terihat kehidupan (Rumah penduduk) dan disinilah kami akhirnya mendirikan tenda.

Sore-sore yang indah.

Mantab..!! nongkrong di pinggir tenda di pesisir pantai, jarang-jarang banget gw ngerasain kaya gini.
Foto-foto senorak mungkin pakai HP dan siap di kirim ke milis JP.
Pas mau di kirim gw mikir, oh iya HP gw kan aplikasi gmailnya ngga bisa untuk attachment file. yang bisa cuma yahoo, tapi yahoo gw sudah unsub dari milis, pikir punya pikir akhirnya Epik nawarin untuk memakai akun yahoo miliknya.
“Isinya emailnya apa nih..?” Kata Gw,
“terserah elu aja deh Bie.” Kata mereka berdua.

Akhirnya terkirimlah email yang gw tulis dengan menggunakan alamat emailnya Epik.

“Oh indahnya perjalanan ini, kemping di pinggir pantai laut ujung jawa. Utk keamanan kami berdua akhirnya saya sewa Obie utk mengawal perjalanan ini, Hehehe..”
Neng Asgar & Abe

Jam 18:00 Wib
Sambil membuat api unggun kami melaksanakan shalat magrib dulu berganti-gantian, setelah itu langsung membuat menu makan malam, laper sekali dari siang makan Cuma sedikit. Apa lagi si Abe yang memang orang paling aneh yang ngga pernah mau makan nasi kecuali nasi padang. Apa ngga lemes tuh Be..? Aneh banget.


Api unggun terus menyala menemani kami bertiga di luar tenda, Flysheet kami gelar untuk duduk-duduk di atas pasir yang halus ini. Mp3 yang gw bawa menambah romantis Abe dan Epik (Cieeee..!! Gosip makin panas nih). Lagu-lagu sweet love song yang oldies terasa begitu indah terdengar.
(mereka berdua pada BT ngga yah dengerin lagu-lagu kesukaan gw ini..?)
Semua lagu-lagunya super jadul, koleksi bokap gw semua. Ngga tau dari dulu kok seneng banget sama lagu-lagu oldies ini. Dari jaman SMP sudah mulai suka padahal teman-teman seumuran gw lagi seneng-senengnya sama boys band seperti NKOTB, BOYZONE, BACK STREET BOYS dll. Gw ngga perduli deh.. :-p
Salah satu musik yang mengalun malam itu adalah lagu dari ANEE MURRAY yang berjudul “You Needed Me”
YOU NEEDED ME
Anne Murray
------------------------------------------------
I cried the tears, you wiped it dry
I was confused, you cleared my mind
I sold my soul, you bought it back for me
And held me up, and gave me dignity
Somehow you needed me
You gave me strength, to stand alone again
To face the world, out on my own again
You put me high, upon the pedestal
So high that I could almost see eternity
You needed me, you needed me
And i can't believe it's you, I can't believe it's true
I needed you and you were there
And i never leave why should I leave I'll be a fool
Coz I finally found someone who really care
You held my hand, when it was cold
When I was lost, you took me home
You gave me hope, when i was at the end
And turned my life, back into truth again
You even called me friend
You needed me, you needed me

Indah banget yah lagu ini apalagi kalau ada yayang di samping Gw..!! Hikss.. L
Malam terus berjalan kita-kita masih ngobrol di luar tenda sambil tidur-tiduran pakai Flysheet, ngga terasa waktu sudah larut malam dan angin laut sudah mulai tidak bersahabat, pilek yang hampir sembuh akhirnya kambuh lagi, suara gw juga jadi tambah berat dan parau.
Kita ngobrolin masalah email yang tadi barusan gw kirim yang berisi foto-foto narsis kami bertiga. Dan ternyata sebelum kami kirim email itu ada email dari bang Ori yang sempat mengingatkan kepada kami para anggota milis JP untuk dapat menggunakan milis ini sebaik mungkin tidak untuk hal-hal yang tidak penting yang hanya ngobrol layaknya chating di YM.
Duh jadi ngga enak juga nih sudah nge-Junk. Maaf ya kawan-kawan.
Jam 12 lewat kami sudah mulai masuk tenda karna sudah sepi sekali, hampir agak takut karna sebelumnya gonjess sempat sms kalau disini sering ada penampakan setan orang belanda.
Hmmm.. jadi merinding nih.
“Be.. tolong besok kita pulang cepet yah, usahakan jam 10 pagi gw harus ada di jakarta” kata Gw.
Minggu, 23 November 2008
Pagi-pagi sekali kami harus bangun. Sekarang jam menunjukan jam 5 pagi. Setelah selesai shalat subuh kami bergegas untuk segera membongkar tenda dan cepat-cepat menuju dermaga mengejar kapal nelayan yang menuju tanjung pasir sepagi mungkin. Karna dapat informasi kalau kapal nelayan ini paling pagi itu jam 9 pagi.
Aduh bagaimana ini mana bisa jam 10 gw sampai di jakarta. Gawat kalau begini.
Tapi ternyata sesampainya disana sudah ada kapal yang segera menuju tanjung pasir. Alhamdulillah.
Akhirnya selamat juga gw, bisa sampai jakarta jam 9:30 Wib.
Thanks God…!!
Perjalanan ini begitu berkesan, masih kangen untuk mau kemping semalam lagi disana.
NEXT TIME gw berharap bisa kemping bareng JPERS di Pulau Rambut. Pulau yang masih sangat asri karna pulau ini pulau yang di lindungi, disini memang benar-benar pulau yang banyak di huni burung-burung, ular dan binatang-binatang lainnya.
Hanya beberapa petugas saja yang menjaga pulau kecil ini.
SEE U NEXT TRIP
ABE-OBIE-EPIK