Thursday, June 10, 2010

Sepatu Tertua di Dunia berumur 5000 tahun

Untuk pecinta fashion, inilah sepatu vintage pertama.

Dibuat lebih dari 5.500 tahun yang lalu pada awal peradaban ini secara sempurna kulit cokelat diawetkan adalah sepatu tertua di dunia.

Tertua di dunia sepatu kulit, ditemukan di sebuah gua di Armenia

Sepatu ini diciptakan dari sepotong kulit sapi 1.000 tahun sebelum Piramida Agung Giza dan dijahit bersama dengan benang kulit.

berukuran 4 - ditemukan terkubur di sebuah gua di Armenia - sangat terawat dengan renda yang masih utuh.

Arkeolog mengatakan itu mungkin milik seorang wanita yang sengaja dikubur di gua dalam ritual misterius. Gua juga berisi tiga pot, masing-masing berisi tengkorak anak, bersama dengan jelai, gandum dan aprikot.

Pintu masuk ke gua Armenia,

Sepatu

Tempat di Armenia,


sumber :http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1285331/Is-world-oldest-shoe-5-000-year-old-leather-laced-boot-cave-Armenia.html


Wednesday, June 9, 2010

Indahnya Alam Bawah Laut di Raja Ampat

Sebagai sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau2, Indonesia adalah negara yang kaya dan indah. Termasuk pemandangan alam di dalam lautnya.

Salah satu pemandangan alam bawah laut yang terkenal sampai ke mancanegara adalah di alam laut Raja Ampat. Agan2 tahu dimana itu Raja Ampat?

Disini letaknya:
Spoiler for peta lokasi:

Mau tahu betapa indahnya alam bawah laut Raja Ampat? Ini dia:
Spoiler for gambar-gambar:
Spoiler for Gambar 1:

Spoiler for Gambar 2:

Spoiler for Gambar 3:

Spoiler for Gambar 4:

Spoiler for Gambar 5:

Spoiler for Gambar 6:

Spoiler for Gambar 7:

Spoiler for Gambar 8:

Spoiler for Gambar 9:

Spoiler for Gambar 10:

Spoiler for Gambar 11:

Spoiler for Gambar 12:

Spoiler for Gambar 13:

Spoiler for Gambar 14:

Spoiler for Gambar 15:

sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4204124


Dataran Garam TERBESAR Dunia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjupJRPPpv3lP0IWA21E6-rjONjrxI7582A3CQJPV3R-aTOpQpDjVIs0FE1gDIhwFF5CVsQQBEG_oIuTeuvh31G2i_RdBoNaasfx7afDlKIdc06IuNg59ng92lsuk6rutVGrFN22BmK4Ow/s1600/salar-de-uyuni-1.jpg



Salar de Uyuni ditempatkan di Bolivia barat daya dan merupakan garam terbesar di dunia datar. Ini mencakup permukaan sekitar 10.000 kilometer persegi. Its permukaan putih dan langit biru cerah kadang-kadang dapat membuat adegan yang luar biasa bagi pemirsa khususnya selama musim hujan ketika bidang-bidang yang tertutup garam dengan air, lalu, tempat ini terlihat seperti cermin besar.




Menurut pengalaman orang-orang yang sebelumnya telah ada, tempat ini dapat berbahaya bagi pejalan kaki yang memutuskan untuk menantang gurun karena orang dapat mengalami disorientasi visual yang sangat buruk dalam bidang putih tersebut.



Slar de Uyuni adalah lebih dari 3.500 meter di atas permukaan laut, ia ditempatkan di dekat puncak Andes. Hal ini ditempatkan di atas 20-meter dalam danau.




Warga setempat mengatakan legenda kuno tentang tempat ini yang mengatakan bahwa bidang ini diciptakan ketika Tunupa raksasa menangis saat menyusui anaknya setelah dia ditinggalkan oleh suaminya Kushku dan tempat ini telah terbentuk sebagai produk air matanya dicampur dengan susu payudaranya . Itu sebabnya tempat ini juga dikenal dengan nama lainnya, Salar de Tunupa.

Pantai Drini

Perjalanan dari yogyakarta ke Perjalanan dari yogyakarta ke Pantai Drini memakan waktu sekitar 3 jam dengan jarak sekitar 40km, yang kami tempuh dengan menaiki kendaraan bermotor. Perjalanan terasa lama sekali, karena untuk mencapai ke Pantai Drini kita harus menyelusuri perbukitan yang berkelok kelok. tetapi didalam perjalanan kami disuguhi pemandangan perbukitan-perbukitan karang yang sangat indah. Selama perjalanan ditepi kiri kanan jalan terdapat bukit karang yang sangat besar membentuk gua alami mirip seperti gua stalaktit, kita dapat menikmati keindahan gua tersebut dengan masuk kedalam dan melihat keindahan karang dengan corak yang sangat menarik.



Perjalanan yang ditempuh selama 3 jam ini seakan terasa sebentarm, karena Saya sangat menikmati perjalanan tersebut, dan untuk mencapai pantai drini ini kita seakan memasuki daerah yang sangat terpencil. Karena letak Pantai drini tersebut diapit oleh dua bukit yang sangat besar dan bukit-bukit kecil lainnya.


Sesampai disana saya sangat takjub dengan pemandangan Pantai Drini yang sangat indah, asri dan pantainya yang sangat perawan. Hamparan pasir putih yang indah, disinari oleh cahaya alam dan kesejukan udara pantai. Tidak seperti banyak pantai yang ada dipulau Jawa lainnya seperti dipantai Parangtritis, anyer, ancol dan lain-lainnya yang sangat kotor dan tidak dijaga kebersihannya. Keadaan di pantai Drini sangatlah bersih, hamparan pasir putih yang terbentang luas, kejernihan lautnya sehingga kita bisa melihat dengan jelas karang dan rumput lautnya.



Dengan diapitnya pantai drini oleh bukit-bukit yang sangat besar, seakan pantai ini terisolasi dengan dunia luar. Bukit bukit karangnya membentuk arsitektural alam yang sangat indah, mungkin kita akan teringat akan keindahan tanah lot di bali. Seperti inilah bentuk bukit bukit karang yang ada di pantai drini.


Yang tidak kalah menariknya adalah, banyaknya biota laut. Di Pantai Drini ini kita bisa melihat dengan jelas rumput-rumput laut diantara karang-karang laut, dan biota laut lainnya. Yang sangat menarik perhatian saya, banyak Anak anak kecil yang terlihat asyik membawa kantung plastik, Ternyata mereka mencari ikan laut yang cantik dan berwarna warni dengan beraneka macam keindahan coraknya.



Yang saya sangat sukai di pantai Drini diantara pantai-pantai lain Di P Jawa maupun pantai Di Bali, seperti umumnya cuaca di pantai-pantai adalah cuaca dengan sinar matahari yang sangat terik dan panas. tetapi hal seperti ini tidak saya alami di Pantai Drini, hawa Pantai Drini sangat sejuk, dan air lautnya yang dingin tidak seperti air laut dipantai yang lain. Dan udara pantai yang sangat sejuk dan air laut yang dingin. Sehingga membuat saya betah untuk berlama lama dan bersantai ditepi pantai.


Kehidupan nelayan Di pantai ini juga alami, kehidupan sehari hari nelayan Di pantai ini dengan mencari ikan ditengah laut dan keteraturan mereka dalam mencari ikan. Membuat suasana pantai menjadi sangat lengkap, mereka sangat ramah dan sopan terhadap turis-turis yang datang. Dan sangat senang bisa mengobrol dengan mereka, Saya juga sempat berbicara dengan Pak Wardiman salah satu nelayan yang tinggal disana, dia bercerita kalau musim menjaring ikan telah lewat. Mereka biasanya memancing dikarang, bisa memancing gurita disela sela karang atau menangkap cacing laut dengan alat pancing yang mirip dengan senjata clurit untuk mengail cacing laut tersebut.



Tidak terasa hari sudah semakin gelap, ingin rasanya menikmati Sunset di Pantai Drini yang elok ini. Tetapi kami tidak dapat menikmati sunset tersebut, karena mentari sore terhalang oleh bukit-bukit yang mengelilingi pantai drini tersebut. Dan karena kami menempuh perjalanan menaiki kendaraan bermotor, kami takut juga kalau pulang terlalu malam. Karena kita harus menyusuri bukit yang berkelok kelok dan diwaktu malam penerangan dan rambu jalan yang kurang memadai. Sehingga mau tidak mau kita harus kembali ke jogja sore itu juga, senang sekali saya mendapat kesempatan menikmati kehidupan yang tidak berpolusi dan eloknya pantai Drini.

sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4222996


Badai Agatha Terjang Guatemala
Lubang Raksasa Menganga di Tengah Kota!
Rita Uli Hutapea - detikNews

Guatemala City - Selain menewaskan banyak korban jiwa, badai yang menerjang Guatemala menciptakan pemandangan luar biasa. Hujan deras yang diakibatkan badai tropis Agatha telah menciptakan lubang raksasa yang menganga di tengah kota Guatemala City.

Lubang raksasa tersebut terbentuk di bagian utara Guatemala City, ibukota Guatemala. Menurut warga setempat, sebuah bangunan berlantai tiga dan sebuah rumah amblas ke dalam lubang tersebut.

Demikian seperti diberitakan CNN, Selasa (1/6/2010). Menurut surat kabar lokal, seorang petugas keamanan tewas ketika lubang itu terbentuk. Namun otoritas Guatemala belum mengkonfirmasi berita tersebut.

Menurut warga setempat, buruknya sistem drainase pembuangan merupakan penyebab terbentuknya lubang raksasa itu. Tahun lalu, lubang serupa juga terbentuk di daerah sekitar.

Badai Agatha yang menimbulkan banjir dan hujan deras ini telah menewaskan sekitar 120 orang di Guatemala. Setidaknya 53 orang lainnya hingga kini belum diketahui nasibnya.

Secara keseluruhan, badai Agatha telah menewaskan setidaknya 144 orang di berbagai penjuru Amerika Tengah. Ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Di Guatemala, sekitar 110 ribu orang telah dievakuasi. Akibat badai Agatha ini, ribuan orang juga telah meninggalkan rumah mereka di Honduras. Sementara korban jiwa di negeri itu dilaporkan sebanyak 15 orang.

Di El Salvador, badai Agatha telah menimbulkan setidaknya 179 tanah longsor dan 11 ribu orang dievakuasi. Menurut Presiden El Salvador, Mauricio Funes, korban tewas sebanyak 9 orang.
Quote:
Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:



Spoiler for lubang:



Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Spoiler for lubang:


Penyebab Lubang Raksasa di Tengah Kota Masih Misterius
Rita Uli Hutapea - detikNews

Guatemala City - Banyak orang tercengang melihat munculnya lubang raksasa yang nyaris sempurna di Kota Guatemala City, Guatemala. Penyebab pasti lubang di tengah kota itu masih misterius.

"Saya bisa katakan apa yang bukan penyebabnya: Itu bukan akibat geologis dan itu bukan produk gempa bumi," kata David Monterroso, ahli geofisika di Guatemala City.

"Cuma itu yang kami tahu. Kami harus turun untuk memeriksanya," imbuhnya seperti dilansir Xinhua, Rabu (2/6/2010).

Lubang raksasa itu terbentuk menyusul hujan deras yang turun terus-menerus akibat badai tropis Agatha yang menerjang Guatemala dan negara-negara sekitarnya pada Sabtu, 29 Mei lalu. Lubang tersebut mengaga di tengah kota dengan diameter sekitar 20 meter dan kedalaman hampir 30 meter.

Sebuah gedung pabrik tekstil berlantai tiga dan sebuah rumah ambles ke dalam lubang tersebut. Menurut warga sekitar, ajaib karena tak ada satu pun pekerja pabrik yang tewas. Sebab mereka telah pergi meninggalkan pabrik satu jam sebelum lubang raksasa itu terbentuk.

"Orang-orang itu mujur," kata seorang warga. "Mereka pergi pukul enam sore itu, satu jam sebelum bumi terbuka," imbuhnya. Saat ini polisi dan tentara berjaga-jaga di sekitar lubang raksasa untuk mencegah orang-orang yang penasaran agar tidak terlalu mendekat ke area berbahaya itu.

Sebagian besar warga yang tinggal di sekitar lubang kini telah pindah ke tempat lain. Mereka khawatir lubang itu akan melebar dan bisa menelan lebih banyak rumah. Pada tahun 2007 lalu, lubang serupa pernah terbentuk di Guatemala City dan menewaskan tiga orang. Beberapa rumah ambles saat itu. Menurut para ahli ketika itu, hujan deras dan aliran pembuangan bawah tanah menyebabkan terbentuknya lubang tersebut. (ita/nrl)

Air Terjun Sibolangit


Sibolangit merupakan salah satu kecamatan yang memiliki banyak sekali potensi wisata, baik wisata alam maupun buatan. Kita bisa berenang sambil menikmati dinginnya air sungai yang mengalir di pemandian alam di daerah Desa Sembahe, yang sejak dahulu wisatawan sering berkunjung apalagi saat liburan. Di samping itu kita dapat menikmati potensi alam lainnya seperti Pantai Loknya dan Taman Dewi yang ada di Desa Bandar Baru. Wisata lainnya yang paling dikenal dengan segala permainannya adalah Hillpark Greenhill yang ada di Desa Sukamakmur. Di Sibolangit juga dapat ditemui banyak tempat yang menyediakan tempat peristirahatan, berupa villa maupun penginapan berfasilitas hotel.

Masih banyak lagi potensi alam di Sibolangit yang sampai saat ini belum dikembangkan oleh pemkab Deli Serdang, di antaranya: Air terjun 7 tingkat di desa Suka Maju, Air panas dua rasa di desa Negeri Gugung, Sungai Lau Seruai di desa Bukum. Saat ini yang mulai dikunjungi banyak wisatawan adalah Air terjun 2 warna, dikenal juga dengan nama Telaga Biru Sibolangit, yang berada di Desa Durin Sirugun.

Saat wartawan mengunjungi lokasi wisata tersebut, Minggu (2/3) diperoleh informasi air terjun telaga dua warna atau telaga biru kemungkinan disebabkan air yang terjun dari ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah awalnya berwarna putih namun setelah jatuh ke telaga berubah menjadi biru. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa air terjun itu berubah menjadi biru. Sedangkan orang yang dianggap pertama sekali menemukan keajaibannya itu juga sampai sekarang belum diketahui. Namun air terjun ini sejak dulu sudah sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa pencinta alam yang camping di sekitar Bumi Perkemahan Sibolangit. “Saya mendapat informasi dari teman yang sudah sering berkunjung kesini, karena merasa penasaran, saya sempatkan berkunjung kesini, ungkap Aditia warga Medan yang merasa kagum dengan keindahan air terjun itu sembari berharap agar pemerintah dapat memperhatikan serta membangun obyek wisata itu. Lebih lanjut ia mengatakan supaya pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. “Aku lihat banyak sampah dibuang sembarangan di sini sehingga merusak pemandangan,” katanya.
Secara geografis air terjun dua warna ini terletak di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit. Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh mencapai air terjun ini. Pengunjung sering menggunakan jalur dari Bumi Perkemahan Sibolangit di Desa Bandar Baru.

Jika melalui bumper, pengunjung sementara dapat menggunakan kendaraan bermotor dengan menempuh jarak lebih kurang 2 Km. Namun sesampainya di posko, kita hanya bisa berjalan kaki. Kalau belum pernah berkunjung ke Telaga Biru tersebut, kita dapat memakai jasa pemandu sebagai penunjuk jalan yang berada di posko (Warung Bang Nuel). Dengan menempuh medan yang naik turun dan berada di tengah hutan, kita harus ekstra hati-hati apalagi banyak jurang di kanan kiri. Awal memasuki hutan kita akan melewati sebuah Dam tua bekas peninggalan Belanda yang dialiri sungai kecil. Kemudian kita akan menempuh jalan mendaki. Dan dengan menempuh waktu sekitar lebih kurang 3 jam kita akan sampai di lokasi Air terjun tersebut.
Sesampainya di lokasi kita akan melihat ada 3 buah air terjun, satu di antaranya merupakan air terjun Telaga Biru. Kita dapat berenang dan mandi di Telaga Biru tepat di bawah air terjun itu.

Sambil menyaksikan pesona alam itu, pengunjung dapat menyantap makanan yang sudah disediakan saat hendak berkunjung. Kita dapat berenang di telaga itu sambil menikmati segarnya air dan sejuknya udara di sekitar telaga itu.

Namun pengunjung untuk sementara tidak bisa berlama-lama, disebabkan oleh faktor cuaca karena dikhawatirkan hujan. Jika hujan turun, pengunjung akan kewalahan karena tidak adanya tempat untuk berteduh dan jalan yang licin. Di samping itu jika hari mulai gelap, dikhawatirkan pengunjung tidak dapat lagi melihat jalur lintasan untuk kembali pulang alias tersesat.
Sementara itu Camat Sibolangit Drs Neken Ketaren saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu yang lalu menyebutkan pemerintah akan berupaya untuk membangun obyek wisata yang ada di kecamatan Sibolangit termasuk air terjun dua warna, katanya. (BSK/m)


Pemandangan CANTIK namun sangat Mematikan





apalagi kalo bukan lava, sekali tersentuh bisa-bisa langsung terBAKAR. Indah si, tapi kalo diliat dari jauh ya, biar aman maksudnya... :D